Apakah Kue Bulan Tradisional Selalu Mengandung Minyak Babi?

KOMPAS.com – Kue bulan jadi bagian penting dalam Festival Pertengahan Musim Gugur atau biasa juga disebut Perayaan Kue Bulan.

Kue ini berbentuk bulat, dengan bagian kulit berupa pastry yang lembut dan isian yang beragam. Ada isian asin dan manis.

Salah satu bahan khas kue bulan yang digunakan adalah minyak babi. Bahan ini umumnya digunakan dalam pembuatan kue bulan di China.

Baca juga: Ciri-ciri Kue Bulan yang Berkualitas dan Enak

Biasanya minyak babi digunakan untuk bagian pastry untuk membuat kulit kue bulan tidak kering dan tetap lembut. 

“Dulu minyak babi merupakan bahan yang penting untuk digunakan pada kue bulan. Namun sekarang ini di mana semua kalangan bisa menikmatinya, ada alternatif lain untuk pengganti minyak babi,” kata Executive Chinese Chef JW Marriott Jakarta, Daniel Foong, pada Kompas.com, Rabu (30/9/2020).

Salah satu varian kekinian kue bulan di Moone Bakery, varian Ferrerro Rocher

Selain penggunaan minyak babi, di beberapa daerah di China ada pula kue bulan yang khusus menggunakan daging babi panggang untuk isiannya.

Namun sekarang, sudah banyak penjual kue bulan yang sengaja menjual kue bulan dengan embel-embel halal alias tidak lagi menggunakan minyak babi.

Baca juga: Perayaan Kue Bulan, Tradisi Apa yang Dilakukan di China dan Indonesia?

Salah satu bahan pengganti minyak babi yang bisa digunakan untuk kue bulan adalah minyak sayur seperti.

Bahan minyak sayur ini pula yang digunakan dalam pembuatan kue bulan JW Marriott.

Selain minyak sayur, ada juga penjual kue bulan yang menggunakan minyak kacang untuk kulit kue bulan yakni seperti Moone Bakery.  

“Lebih enggak ada baunya juga sih (minyak sayur dan minyak kacang) dan lebih sehat daripada minyak babi," papar Co-Founder Moone Bakery, Ferry, kepada Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

"Minyak babi itu ada baunya, kalau minyak kacang wanginya malah lebih enak,” pungkasnya.

Baca juga: Resep Kue Bulan Tradisional Pakai Pasta Biji Teratai dan Kuning Telur Asin