Selat Gibraltar, Tempat Bertemunya Dua Jenis Air Laut Berbeda yang Menjadi Fenomena

TRIBUNTRAVEL.COM -Salah satu bagian dari lautan yang menghubungkan dua atau lebih daratan dikenal sebagai selat.

Fungsi utama selat adalah menghubungkan satu daratan dengan daratan lainnya.

Selain itu, selat juga berfungsi sebagai jalur transportasi laut, sumber daya perikanan yang melimpah, juga menjadi pusat perekonomian masyarakat.

Di dunia, ada salah satu selat yang cukup terkenal, yaitu Selat Gibraltar.

Selat Gibraltar menghubungkan dua perairan, yaitu Samudra Atlantik dan Laut Tengah atau Laut Mediterania.

Baca juga: Jejak Kelam Selat Malaka: dari Kapal Hantu, Kuburan Terapung hingga Harta Hilang

Secara geografis, Selat Gibraltar dibatasi oleh negara Spanyol dan Gibraltar di bagian utara serta Maroko dan Ceuta di bagian selatan.

Ada pula sejumlah pulau kecil yang berada di Selat Gibraltar yang hingga kini masih diperebutkan statusnya oleh Spanyol dan Maroko, yaitu Pulau Perejil.

Lokasi Selat Gibraltar ini terbilang sangatlah strategis.

Sebab, kapal-kapal yang berasal dari Laut Mediterania harus melewati selat ini untuk menuju Samudra Atlantik, begitupun sebaliknya.

Selain itu, beberapa pelayaran harus melewati Selat Gibraltar saat menuju Afrika jika berasal dari Benua Eropa.

TONTON JUGA:

Selat Gibraltar merupakan salah satu selat yang cukup terkenal karena di sini merupakan daerah pertemuan antara dua laut, yaitu Samudra Atlantik dan Laut Mediterania.

Akibat pertemuan kedua perairan tersebut, terjadi fenomena alam yang unik, yakni munculnya batasan atau garis di antara keduanya yang membuat seolah Selat Gibraltar terbelah.

Fenomena ini ternyata sudah tercantum dalam kitab suci umat Islam, yakni Alquran yang sudah ditulis sejak berabad-abad lalu.

Selain itu, fenomena ini pun bisa dijelaskan melalui ilmu pengetahuan.

Seorang ahli osanografi, Francis J. Cousteau juga meneliti fenomena tersebut.

Di dalam tulisannya, Cousteau mengatakan tentang penghalang yang memisahkan lautan.

Cousteau juga mengamati bahwa Laut Mediterania ternyata memiliki tingkat salinitas dan juga kerapatan yang berbeda.

Fenomena laut 'terbelah' di Selat Gibraltar.
Fenomena laut 'terbelah' di Selat Gibraltar. (ilmugeografi.com)

Laut Mediterania juga dihuni oleh flora dan fauna yang sangat khas atau tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Tak hanya itu, Cousteau juga meneliti bahwa Samudra Atlantik mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan Laut Mediterania.

Sebelumnya, ia mengira jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua perairan tersebut jika dilihat dari salinitasnya, keragaman flora dan fauna, kerapatannya dan lain sebagainya.

Berdasarkan ilmu fisika, fenomena kedua perairan yang tidak dapat bercampur ini sebagai akibat adanya tegangan permukaan.

Para ahli juga menyimpulkan bahwa laut yang saling bersebelahan mempunyai perbedaan massa jenis.

Perbedaan massa jenis itulah yang mencegah dua lautan saling bercampur dan seolah-olah ada dinding tipis yang memisahkan kedua air tersebut.

Baca juga: Mengintip Keindahan Pavlopetri, Kota Hilang Tertua di Laut Mediterania, Ada Makam hingga Jalanan

Baca juga: Tak Hanya di Indonesia, Fenomena Api Abadi Juga Ada di 5 Negara Ini

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin