Icip Manis Segarnya Es Kapal, Kuliner Legendaris Kota Solo yang Sudah Ada Sejak 1980

TRIBUNTRAVEL.COM - Es Kapal merupakan kuliner legendaris Kota Solo yang ada di Jalan Bhayangkara No 28, Panularan, Laweyan,Solo.

Setiap hari pelanggan Es Kapal ini terus berdatangan, kangen rasa es tradisional tersebut.

Usut punya usut, ternyata si penjual Es Kapal, Widodo (65) adalah orang yang setia.

Dia sudah berjualan selama 51 tahun, sejak tahun 1972.

Dahulu, awal berjulan pada tahun 1970-an, Widodo masih menggunakan alat panggul dan berkeliling ke rumah warga.

"Itu ada selama delapan tahunan saya seperti itu," cerita Widodo, Senin (5/4/2021).

Kemudian, pada tahun 1980, dia menetap berjualan di bawah pohon beringin, perempatan Baron,Solo.

Gerobaknya khas berwarna biru.

Namun, pada tahun 2016 ada pengusuran, jadi dari bawah pohon beringin Widodo memiliki tempat jualan baru di kios Jalan Bhayangkara, Panularan, Laweyan,Solosampai saat ini.

Letaknya 100 meter dari pohon beringin baron tepatnya di depan Koramil Laweyan.

Mulai tahun 1980 - 2016, Widodo sudah berjualan di bawah pohon beringin tersebut selama 36 tahun.

Saat ditemui TribunSolo.com, Widodo sedang meracik segelas Es Kapal untuk pelanggannya.

Nama kuliner Es Kapal  di Jalan Bhayangkara No 28, Panularan, Laweyan, Solo sudah melegenda bagi masyarakat Kota Solo. Si Penjual Widodo berpose di gerobaknya
Nama kuliner Es Kapal di Jalan Bhayangkara No 28, Panularan, Laweyan, Solo sudah melegenda bagi masyarakat Kota Solo. Si Penjual Widodo berpose di gerobaknya (TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Terlihat tangan terampil Widodo menyajikan segelas Es Kapal.

Harga Es Kapal ini terjangkau, Rp 5000.

Bahan yang digunakan untuk membuat es kapal ini yakni santan kelapa, dipadu cairan cokelat dan es serut.

Widodo mengaku sudah 51 tahun menggantungkan hidup pada es jualannya tersebut.

"Iya dari dulu, dari sebelum punya rumah sampai saat ini punya rumah,Alhamdulillah," ungkap Widodo pada TribunSolo.com.

Dia mengatakan, saat ini sehari omzet jualannya bisa mencapai Rp 2 juta.

Biasanya, dia menyiapkan daganganya dari pukul 04.30 WIB.

"Buka dari jam 9 pagi sampai habisnya Es Kapal," papar dia.

Kuliner Sukoharjo

Masakan Ayam Lodho, mungkin terdengar cukup asing bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Sukoharjo.

Tak banyak rumah makan di Kabupaten Sukoharjo yang menyajikan makanan khas Tulungagung, Jawa Timur itu.

Salah satu Rumah Makan (RM) yang menjual Ayam Lodho adalah di RM Pak To di Jalan Wonogiri - Sukoharjo, Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

Pemilik RM Pak To, Mohammad Toha mengatakan selain rasanya yang enak, Ayam Lodho ini bisa awet hingga seminggu.

"Ayam Lodho ini dari ayam kampung yang dipanggang untuk menghilanglan lemaknya, lalu dimasukan ke bumbu," kata dia, Minggu (4/4/2021).

"Bisa diawetkan, setelah dipanggang bisa dimasukan ke lemari es, dan bisa awet hingga satu minggu," jelasnya.

Ayam yang sudah diberi bumbu itu tinggal dibakar lagi untuk penyajiannya.

Sensasi makan Ayam Lodho ini harus dicelupkan pada kuah santan.

Cita rasa gosong kulit ayam ini yang membuat Ayam Lodho terasa istimewa.

"Selain itu, makan Ayam Lodho bisa dengan nasi gurih atau nasi biasa, tergantung selera," jelasnya.

Anggota DPR RI Komisi VI itu mengatakan, ketertarikannya membuka rumah makan dengan menu utama Ayam Lodho itu karena ingin lebih mengenalkan masakan nusantara di Sukoharjo.

"Saya coba ini pas ke Trenggalek. Dua kali makan Ayam Lodho ini, dan saya rasa enak. Jadi saya berkeinginan membawa ini ke Sukoharjo," jelasnya.

Selain itu, alasan dia memilih membuka rumah makan di Citywalk Jombor itu karena, disana merupakan pusat kuliner baru di Kabupaten Sukoharjo.

"Ini pusat kuliner baru Sukoharjo, kita berpartisipasi," ujarnya.

Harga dan Menu

Jika membeli dalam bentuk satu porsi, Ayam Lodho ini dibandrol Rp 28 ribu. Namun jika membeli satu ayam utuh, harganya Rp 98 ribu.

Selain Ayam Lodho, disini juga menjual menu Ayam Goreng Mentega yang dihargai Rp 22 ribu, dan Ayam Goreng Kremes dengan harga Rp 24 ribu.

Selain makanan berat, RM Pak To juga menyajikan makanan ringan seperti french fries, tahu, tempe, pisang goreng tanduk, dan buncis telur asin.

Serta aneka minuman tradisional, seperti Es Gula Jawa, Kolak, Teh ginasthel, Infuse Water, Es Teh, Es Jeruk.(*)

Baca juga: Buka Puasa di Bandung? Jangan Lupa Mampir ke 5 Pasar untuk Berburu Takjil ini

Baca juga: 6 Tempat Makan Selat Enak di Solo, Coba Segarnya Selat Mbak Lies yang Populer dan Legendaris

Baca juga: Fakta Kicak, Kuliner Khas Jogja yang Cuma Ada saat Bulan Puasa Ramadan

Baca juga: Menu Buka Puasa: Resep Churros Enak, Pakai Bahan Sederhana dan Harganya Murah

Artikel ini telah tayang diTribunsolo.comdengan judul Melegenda, Kisah Penjual Es Kapal Solo, 36 Tahun di Bawah Pohon Beringin Baron, Kini Pindah di Kios

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin