Lentog Tanjung, Kuliner Lezat Khas Kudus dengan Mitos yang Dipercaya Warga

TRIBUNTRAVEL.COM - Lentog tanjung merupakan kuliner khas Kudus yang wajib buat dicoba.

Kuliner yang terdiri dari lontong lengkap dengan sayur nangka muda berkuah santan ini bisa dijumpai di pusatnya di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.

Pusat lentog berada di sebelah utara Proliman. Di sana terdapat sekitar 20 kios penjual lentog.

Seporsi lentog tanjung harganya sangat terjangkau, yaity Rp 6 ribu saja.

Sayur nangka muda yang menjadi khas lentog tanjung dimasak menggunakan bumbu lodeh.

Tambahan toping bawang gorengnya membuat seporsi lentog tanjung makin nikmat saat disantap.

Bagi yang ingin suka pedas, bisa tambahkan sambal atau cabai rawit kukus.

Bisa juga tambah gorengan, kerupuk, atau telur puyuh tusuk sebagai pendamping.

Kenapa disebut lentog tanjung, sebab kuliner khas tersebut berasal dari Desa Tanjungkarang.

"Makanya dinamai lentog tanjung karena ini khas dari Tanjungkarang. Dan sejak dulu banyak penjual lentog dari sini," ujar salah seorang penjual lentog tanjung di Tanjungkarang, Umiyatun (35), Rabu (28/7/2021).

Kuliner ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Umiyatun misalnya, dia jualan lentog karena meneruskan tradisi keluarganya.

Dia merupakan generasi ketiga, setelah dulu kakek dan bapaknya juga sebagai penjual lentog.

Dulu lentog dijajakan keliling membawa pikulan. Umumnya adalah kaum adam yang menjajakannya.

Sekarang lentog dijajakan di warung-warung dan sudah jarang ditemui penjual lentog keliling.

Oleh karenanya, sampai saat ini meski dijual di warung atau kios, masih terdapat pikulan sebagai ciri khas lentog.

Salah satu penikmat lentog tanjung, Aji (30), mengaku begitu menyukai lentog. Kenikmatan yang tersaji dalam seporsi lentog begitu pas.

"Sedap, ada bawang gorengnya juga," kata Aji.

Tidak jarang, pemuda asal Pati itu sengaja mampir saat melintas di Kudus untuk menikmati lentog.

MitosLentogTanjung

Dalam cerita turun-temurun yang dipercaya sejumlah warga Tanjungkarang, lentog tanjung erat kaitannya dengan kisah masa lalu.

Umiyatun misalnya, dia mendapat cerita dari orangtuanya bahwa lentog tanjung menjadi tumpuan ekonomi sejumlah warga Tanjungkarang karena sabda seorang wali.

Kisahnya, kata Umi, pada zaman dahulu ada seorang wali yang akan mendirikan masjid di desa tersebut.

Sebelum masjid didirikan, terlebih dahulu sumur dibuat.

Saat akan menggali sumur, sang wali menemui tanah yang lembek nan becek.

Belum sampai sumur dibuat dan masjid didirikan, akhirnya apa yang dilakukan sang wali diketahui oleh warga sekitar, urunglah pembangunan masjid itu.

"Karena menemui tanah lembek, wali itu kemudian berkata, 'warga sini (Tanjungkarang) rezekinya dari yang lembek-lembek," katanya.

Dari situ akhirnya warga coba mengaitkan dengan kisah tersebut, bahwa dalam memperoleh rezeki warga Tanjungkarang melalui jualan lentog tanjung. Memang kuliner memiliki tekstur lembek.

"Jadi dulu kalau orang sini jualan warung nasi, pasti ada buburnya. Karena bubur kan lembek," kata dia.(*)

Baca juga: Berburu Kuliner Sekitar Taman Safari Bogor? 5 Mi Ayam Enak Ini Wajib Dicoba

Baca juga: 5 Menu Sarapan yang Populer di Indonesia, dari Lontong Sayur hingga Soto

Baca juga: Jam Buka Restoran dan Toko Oleh-oleh Cimory Dairyland Prigen Terbaru

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.comdengan judul Gurihnya Lentog Tanjung Kuliner Khas Kudus dan Mitos yang Dipercaya Warga

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin