
Nikmatnya Bakso Pak Klowor Kottabarat, Kuliner Legendaris di Solo, Iga Sapinya Bikin Nagih
TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Solo, jangan cuma mencoba tengleng atau sate kambingnya.
Solo juga memiliki satu kuliner legendaris yang menarik untuk dicoba.
Namanya Bakso Pak Klowor Kottabarat.
Bakso Pak Klowor Kottabarat merupakan satu kuliner legendaris di Solo.
Baca juga: Bakso Super Pedas yang Fenomenal di Bekasi, Ada yang Beratnya Capai 20 Kg

Baca juga: Kuliner Unik di Bogor: Ada Bakso Setan Seberat 6 Kilogram, Harga Seporsi Rp 500 Ribuan
Bakso Pak Klowor Kottabarat sudah ada sejak 1990.
Lokasinya ada di Jalan Doktor Moewardi No 52, Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah atau lebih tepatnya di barat Flayover Manahan.
Meski di depan sebuah ruko dengan tenda biasa, jangan tanyakan soal rasa karena tak pernah sepi dari pembeli.
Apalagi jenis baksonya lengkap berisi urat kecil, iga sapi, tahu, mie putih yang dipadukan jadi satu dengan kuah segarnya.
Seorang pelanggan, Dita yang merupakan warga Kabupaten Sukoharjo rela menempuh jarak cukup jauh hanya demi kembali ke bakso Pak Klowor.
Menurutnya citarasa yang enek serta rasanya tidak pernah berubah sejak pertama ia mencicipinya.
"Udah lama banget, rasanya enggak pernah berubah, setiap hari mampir ke sini," kata dia kepada TribunSolo.com, (8/1/2022).
Lantas siapa pemilik Bakso Pak Klowor itu? Dia adalahSajianto.
Pria paruh baya itu mengaku pertama berjualan bakso dengan gerobok ala kadarnya.
Baca juga: Omen Again Jadi Favorit di Surabaya, Sedia 20 Jenis Bakso Mulai Rp 3 Ribuan

Baca juga: Bakso Kota Cak Man dan 6 Tempat Makan Bakso Enak di Malang untuk Makan Siang
"Saya jualan muter-muter dulu, keliling lewat gang-gang, waktu itu hampir dua tahun, terus lanjut berjualan menetap," kata dia.
Sajianto yang kemudian dipanggil Pak Klowor mengaku, tidak mudah perjalanannya berjualan bakso dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sebelum menimpati di lokasi sekarang, Pak Klowor mengaku telah berpindah-pindah tempat karena digusur penataan ruang Kota Solo.
"Dulu di pertigaan Solo Paragon, pindah di dekat Hotel Agas, terus geser lagi di depan usaha kecantikan hingga akhirnya di samping Flyover Manahan ini," aku dia.
Rahasia keenakan bakso miliknya ini, Menurutnya karena jenis baksonya dari urat.
"Kita pilih untuk mempertahankan rasa dengan harga yang standar," ujarnya.
Kini dia menghabiskan daging hingga 10 kilogram, meskipun sebelum pandemi bisa jauh melampaui jumlah tersebut.
"Sebelum kedampak pembangunan flyover dan pandemi Covid-19 perhari 25 kilogram," kata dia.
Selama hampir 32 tahun ini, dia setia berjualan sejak belum menikah hingga saat ini memiliki anak 2 dan tiga cucu.
Sejarah nama Pak Klowor berawal dari sapaan akrab teman-temannya semasa muda.
"Anak muda dulu, ada nama samaran ya itu sering dipakai teman-teman agar akrab juga," jelasnya.
Baca juga: Menyantap Bakso Enak Ala Warung Kaki Lima di Jogja, Seporsi Harganya Cuma Rp 14 Ribuan
"Jadi pakai nama itu buat jualan ini biar tambah terkenal dan pembeda dari penjual bakso lalinya," terang dia.
Meski telah mencari brand nama yang berbeda, masih ada orang yang menjiplak namanya itu.
"Banyak yang meniru, pernah nemui sendiri dan ada laporan pelanggan yang datang bilang kalau ada yang jualan namanya sama tapi rasanya beda," ujarnya.
Selain bakso, dia juga menjual mie ayam di dalam warungnya.
"Kalau sekarang harga normal Rp 17 ribu satu porsi bakso urat dan Rp 27 ribu satu porsi besar bakso, mie ayam biasa Rp 17 ribu dan mie ayam jumbo Rp 24 ribu," akunya.
Artikel ini telah tayang diTribunSolo.comdengan judul Inilah Bakso Pak Klowor Kottabarat, Legendaris di Solo Sejak 1990, Pelanggan dari Berbagai Daerah
